Kamis, 05 Juni 2008

2011, Alamat Internet Protocol Habis

2011, Alamat Internet Protocol Habis

JAKARTA--MI: Alamat Internet Protocol versi 4 (IPv4) yang dialokasikan untuk semua komputer di seluruh dunia saat ini akan habis terpakai oleh semua komputer pada 2011, karena itu Internet Engineering Task Force (IETF) membuat sebuah protokol baru yaitu Internet Protocol versi 6 (IPv6).

"IPv6 ini didisain sedemikian rupa ntuk mengatasi kelemahan IPv4 seperti alokasi pengalamatan yang terbatas dan dirancang sebagai langkah evolusioner dari IPv4," kata Kepala Bidang Sistem Komunikasi Multimedia Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Dr Hary Budiarto di Jakarta, Senin.

IPv6 memiliki ruang alamat sebesar 128-bit yang bisa memberi alokasi alamat unik sebanyak dua pangkat 128 atau 3,4 x 10 pangkat 38 yang jauh lebih unggul dibanding IPv4 yang hanya memiliki ruang alamat 32-bit sehingga hanya bisa menyediakan alamat unik sebanyak dua pangkat 32.

Namun komponen jaringan IPv6 harus memiliki Router IPv6 karena jika tidak maka jaringan IPv6 tidak terbentuk," katanya.

"IPv6 ini dapat diinstalasi seperti normalnya meng-upgrade software pada peralatan internet dan dapat beroperasi (interoperable) dengan internet protocol yang saat ini dipakai (IPv4)," ujarnya.

Ia mencontohkan, untuk windows xp belum dilengkapi IPv6 sehingga harus di-upgrade, sedangkan Windows Vista sudah menggunakan IPv6, demikian pula IGOS Nusantara versi terbaru sudah dilengkapi IPv6.

Karena prospek IPv6 di masa mendatang itulah BPPT kemudian merancang router yang khusus untuk penggunaan IPv6, terutama untuk kelas pengguna rumahan hingga usaha kecil menengah (UKM) atau disebut Small Office Home Office yang membutuhkan router murah dan dan mudah diterapkan.

"Pengembangan router dengan menggunakan personal computer (PC) bisa dilakukan tetapi memerlukan pengaturan dan manajemen yang tak mudah bagi pengguna biasa," tambahnya.

"Untuk ini BPPT mengembangkan router dengan memanfaatkan prosesor INTEL IXP425 dengan fitur yang plug and play dengan pendekatan open source (LINUX) sehingga bebas biaya lisensi dan harganya menjadi lebih murah," katanya. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar: